Minggu, 01 Desember 2013

Tugas Tulisan Manajemen Sumber Daya Manusia


 Fungsi  Manajemen Sumber Daya Manusia

  “Perencanaan Tenaga Kerja”

     Awallin Oktavia Tari Saputri
                     1EB21
                  21213524




1.   PENDAHULUAN


Manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan  Manajemen yang baik memudahkan terwujudnya tujuan yang diinginkan yakni tujuan perusahaan/organisasi, masyarakat dan perusahaan. Dengan manajemen , daya guna unsur unsur manajemen dapat ditingkatkan Sumber daya manusia, (SDM) merupakan potensi yang terkandung dalam diri seseorang untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang danber kelanjutan. Proses pemberdayaan yang berawal dari dalam diri seseorang bertolak dari asumsi bahwa setiap manusia ataupun masyarakat telah memiliki potensi yang ada didalam dirinya dan perlu ditampakkan dan dikembangkan, karena tidak ada manusia atau masyarakat yang sama sekali tidak memiliki daya. Menurut Friedmann (1992) bahwa kelompok miskin yang tidak berdaya memang perlu memberdayakan dirinya, karena manusia bukan pasif melainkan sebagai aktor pembangunan yang terus menerus mencari pemecahan terhadap setiap permasalahan yang dihadapinya.


  II.  ISI

Perencanaan tenaga kerja merupakan operasi dari manajemen  sumber daya manusia. Dengan perencanaan tenaga kerja dimaksudkan ada upaya untuk  merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi ini. Fungsi ini mulai Analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi pekerjaan.

Kegiatan rekrutmen atau penarikan sumber daya manusia bertujuan agar organisasi dapat memperoleh sumber daya manusia sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Aplikasi kegiatan ini adalah dengan adanya seleksi yang dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Apabila sudah memenuhi syarat, maka tenaga kerja tersebut dapat ditempatkan sesuai dengan keahliannya masing-masing.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.       

Merekrut tenaga tingkat manajerial merupakan aktivitas yang tidak murah. Tak jarang perusahaan harus menggunakan konsultan tenaga kerja dari luar untuk melaksanakan rekrutmen dan seleksi calon pegawai yang cocok. Cara yang lebih jitu lagi meojaring calon yang tepat adalah secara aktif mencari di dalam kalangan industri dan bila perlu membajaknya dari perusahaan lain (”headhunting” dan “hijacking”). Semua, tentu, dengan biaya yang tidak sedikit bagi perusahaan yang membutuhkan tenaga manajer tersebut.

sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.

Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. 

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia:


1. Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.


2. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk    membantu organisasi mencapai tujuannya.


3. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi    departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan    kebutuhan organisasi.


4. Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.

 III. Penutup 

        Sumber daya manusia sangat lah penting untuk kebutuhan manusia. Tenaga kerja adalah kebutuhan hidup setiap manusia sehingga bisa membangun organisasi dalam bekerja, dapat memperoleh sumber daya manusia sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan dan dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Apabila sudah memenuhi syarat. Sehingga tenaga kerja tersebut dapat ditempatkan sesuai dengan keahliannya masing-masing.


                IV   Daftar Pustaka


Sabtu, 30 November 2013

Tugas Tulisan Pasar Industri


  Tugas Tulisan “Pasar Industri” 


             Pemasaran ternasional 
                                                   
                    "Pasar Industri"                                                                                                                                                                      Awallin Oktavia Tari Saputri 

       1EB21 
     21213524




1.   PENDAHULUAN

Pasar Industri yang berada di dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan menuntut Perusahaan  untuk melakukan  perubahan  orientasi terhadap cara mereka melayani konsumennya,  menangani  pesaing, dan  mengeluarkan produk.  yang ketat menuntut  perusahaan  untuk semakin  inovatif dalam  mengeluarkan produk yang sekiranya disukai  konsumen. Tanpa inovasi, produk suatu perusahaan bisa tenggelam dalam  persaingan dengan produk-produk lain yang semakin memenuhi pasar. Di lain pihak konsumen juga semakin kritis terhadap apa yang mereka terima dan harapkan dari  sebuah produk.

II.               ISI             

          Pasar Industri adalah Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.
Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu :

1.     Orang dengan segala keinginannya
2.     Daya beli mereka
3.     Kemauan untuk membelanjakannya

Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam pasar bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang-barang hasil pertanian.                                                                          

    Keputusan yang diambil oleh para pembeli pada dasarnya dihubungkan dengan segi keinginannya dalam pemenuhan kebutuhan. Dan hal tersebut merupakan upaya dalam mencari suatu kepuasan. Dalam kegiatan pemasaran, pemahaman atas perilaku pembelian konsumen merupakan hal yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

faktor yang sangat penting bagi penjual dalam menentukan program promosi yang efektif, desain produk, harga, saluran distribusi yang efektif dan beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Motif yang ada pada seseorang akan mewujudkan tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai kepuasan. Sedangkan tingkah laku yang diarahkan pada tujuan dipengaruhi oleh pandangan seseorang. Oleh karena itu perlulah mengetahui mengapa konsumen bertingkah laku demikian.

Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengeadakan transaksi jual-beli barang dan jasa. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang menyebabkan transaksi dapat dilakukan tanpa mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung, maka muncul pengertian pasar dalam arti luas, yaitu proses interaksi penjual dan pembeli untuk mencapai harga pasar.
Jenis-jenis pasar: Dalam menentukan kriteria jenis-jenis pasar, kita berpedoman pada  4O, yakni :

a.       Apa yang dibeli (object)
b.      Mengapa membeli (objective)
c.       Siapa yang membeli (organization)
d.      Bagaimana membelinya (operation)                              

sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu :

1.     Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogenitas. Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya

.
2.     Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang sempurna. Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

3.         Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output pasar. Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil dibandingkan dengan jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.

4.     Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.

5.              Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan oleh adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

III.    Penutup 
   
           Pasar industri terdapat di setiap daerah, sehingga pasar industri banyak di kunjungi konsumen,  dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
         
IV   Daftar Pustaka

Tugas Tulisan Bisnis dan Ekonomi



TUGAS TULISAN  Upaya Pengembangan Usaha kecil”
      
Pengembangan Bisnis dan Ekonom          
   “Upaya Pengembangan Usaha Kecil"                                                         



Awallin Oktavia Tari Saputri
    1EB21
 21213524

    1.   PENDAHULUAN

        Awal akan dibahas dari sistem pengembangan bisnis dan Ekonomi adalah harus mempunyai kemampuan yang harus benar-benar kokoh sehingga bisa menghasilan perusahaan berkembang dan maju oleh karna itu setiap prusahaan harus. Benar- benar siap untuk menghadapi persaingan dan keadaan yang mungkin cukup berat setiap perusahaan dan perdagangan dan lain- lain. Harus bisa menjadi yang terbaik untuk kosumsi sehingga pembeli bisa mempunya, rasa nyaman, oleh karna itu bisnis harus bisa memberika rasa puas untuk nengembil simpati, disetiap  pembeli.

    II.  ISI                                                                                                    
 adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang   memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.  

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3.Milik Warga Negara Indonesia                                                                       
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
      Upaya Mengembangkan Usaha Kecil memang tidak mudah untuk menjadi       usaha yang besar. Untuk berkembang menjadi perusahaan yang besar dibutuhkan waktu yang banyak, tekad, tenaga, fikiran, kesabaran, dan kerja keras.                                                                                

III Penutup                                                     

Usaha kecil harus tergantung antara. Bisnis dan Ekonomi harus mulai dari awal hingga mencapai kesuksesan, walaupun pernah mengalami kegagalan yang mengenai perusahaan, berdagangan dan lain-lain, seseorang pengusaha harus tau kekurangan dan kelebihan di dalam bisnis sehingga, sewaktu- waktu mengelami keturunan harus, bisa mengatur semua kondisi mulai dari awal hingga akhir. Untuk membangun bisnis harus dengan proses yang di lewati hingga mengalami kenaikan. Misalkan usaha kecil, menengah kemuadian hingga naik pangkat diatas semua itu butuh proses dan kerja keras ulet.                                                  
IV   Daftar Pustaka