Ucapan
pantas sekali kita jaga supaya, tidak menyakitkan orang yang mendengarnya, oleh
karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan perkataan- perkataan yang
keluar dari lisan kita. Lisan seseorang yang berakal berada di bawah kendali
hatinya. Ketika dia hendak berbicara, maka dia akan bertanya terlebih dahulu
kepada hatinya. Apabila perkataan tersebut bermanfaat bagi dirinya, maka dia
akan bebicara. Kalau sedang emosi lebih baik diam dari pada berucap akhirnya
kita menyesal karena ucapan itu manyakitkan orang lain, sehingga kita merasa
bersalah, lebih baik berbicara dengan keadaan yang baik dan tidak tercampur
dengan emosi
Yang
paling utama untuk memperhatikan, jangan sampai lisan kita mengucapkan kata
syirik, karena syirik adalah perkataan yang paling Allah murkai, jauhilah
kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu
adalah dosa.
Buah
lisan yang paling di murkain Allah sangat banyak. Seperti, membicarakn orang
lain padahal orang itu tidak menyukainya (Ghibah) Namimah ( Adu domba),
berdusta, khianat, Seseorang tidak akan terampil menjaga lisannya kecuali
dengan ilmu dan kesungguhan untuk melatih diri. Makin banyak orang bicara, maka
makin banyak peluang tergelincir lidahnya, Semoga kita dimudahkan oleh Allah
untuk menjaga lisan ini dan mengarahkannya kepada hal-hal yang dirihoi oleh
Allah. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar