Kamis, 11 Juni 2015

Lisan yang buruk



Ucapan pantas sekali kita jaga supaya, tidak menyakitkan orang yang mendengarnya, oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan perkataan- perkataan yang keluar dari lisan kita. Lisan seseorang yang berakal berada di bawah kendali hatinya. Ketika dia hendak berbicara, maka dia akan bertanya terlebih dahulu kepada hatinya. Apabila perkataan tersebut bermanfaat bagi dirinya, maka dia akan bebicara. Kalau sedang emosi lebih baik diam dari pada berucap akhirnya kita menyesal karena ucapan itu manyakitkan orang lain, sehingga kita merasa bersalah, lebih baik berbicara dengan keadaan yang baik dan tidak tercampur dengan emosi
Yang paling utama untuk memperhatikan, jangan sampai lisan kita mengucapkan kata syirik, karena syirik adalah perkataan yang paling Allah murkai, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa.
Buah lisan yang paling di murkain Allah sangat banyak. Seperti, membicarakn orang lain padahal orang itu tidak menyukainya (Ghibah) Namimah ( Adu domba), berdusta, khianat, Seseorang tidak akan terampil menjaga lisannya kecuali dengan ilmu dan kesungguhan untuk melatih diri. Makin banyak orang bicara, maka makin banyak peluang tergelincir lidahnya, Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk menjaga lisan ini dan mengarahkannya kepada hal-hal yang dirihoi oleh Allah. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar