Rabu, 23 Desember 2015

Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah



Penelitian ilmiah
 adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan Fenomena- fenomena  Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.

Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah sebagai berikut :
1.      Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan,  pertanian, manajemen, sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.

Dalam tahap persiapan dilakukan:
a.       Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
·         Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
·         Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
·         Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
·         Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
·         Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
·         Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan   
        referensi.
b.      Pembatasan topik atau penentuan judul
·         Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
·         Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah  
       selesai  penulisan karya ilimiah tersebut.
·         Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang
       mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa),  
       where (dimana) dan how (bagaimana).
·         Pembuatan kerangka karangan (outline)
·         Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
·         Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang  
       tindih dalam penulisannya.
·         Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah. 2.

Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :
a.        Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis
yang kita buat.
b.        Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c.        Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.       Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.

Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan
Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari berbagai referensi. Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data. Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan  pokok bahasan karya ilmiah. Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian  bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata,  penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

 Tahap Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh  peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a.       Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
b.      Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada
       halaman  pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar  
            gambar, daftar pustaka, dll.

Format Makalah Ilmiah

Pengertian Karya Ilmiah
“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Bentuk Karya Ilmiah:
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Menulis laporan ilmiah.   
1.      Konsep, jenis, dan ciri-ciri laporan ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan laporan ilmiah diantaranya:
–      Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu       
        kegiatan ilmiah.
–      Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas,
        terperinci, dan ringkas.
–      Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan
       akademisi atau sesama ilmuwan.
–      Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam   
        memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil  
        temuan, serta implikasinya.
–      Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga
       syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis laporan ilmiah yaitu sebagai      
berikut:
–      Laporan lengkap (Monograf      
Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh. Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan. Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis. Menjelaskan juga kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai. Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
–      Artikel ilmiah
Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap. Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif. Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
–      Laporan ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
Adapun ciri-ciri laporan yang baik antara lain:
–      Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku).
–      Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan                        
                   tanya.
–      Laporan disertakan dengan identifikasi masalah
–      Data yang lengkap sebagai pendukung laporan
–      Adanya kesimpulan dan saran
–      Laporan dibuat menarik dan juga interaktif
Unsur-unsur kerangka laporan
Kerangka Laporan ilmiah umumnya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas kebawah sebagai berikut:
–     Judul laporan terdiri terutama subjek, atau didahului dengan ‘ Laporan tentang’ ,
                ‘Laporan Kemajuan tentang’, ’Laporan Tahunan tentang’, ’Penelitian tentang’ dan          
                 sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku.
–   Nama dan identitas penerima laporan Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis    
 maka sebelumnya didahului dengan kata-kata ‘Diserahkan kepada’. Jika penerima    laporan   memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. Dan Nama dan  identitas penulis Sebelum nama  penulis biasanya didahului dengan  perkataan‘Oleh’ dan diikuti oleh gelar.
–  Tempat dan tanggal dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2     
       baris terpisah.
Persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah
–      Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali              
                    pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan   
                    pengalaman orang lain.

–    Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan    
pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik
dan  pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat.

–    Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan   
      dan   rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan  
      rekomendasi itu   berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat
      merugikan bagi dirinya  sendiri.

–   Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah
     sebuah   analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan   
      bagian-bagian yang  berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain.
Manfaat penyusunan laporan ilmiah
–      Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan
–      Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya
–      Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan
–      Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.
Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan berisi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya manfaat ini ditujukan untuk pembaca. Manfaat diperoleh jika telah menemukan hasil atau kesimpulan dari permasalahan dan konfirmasi dari hipotesa awal. Tujuan pembahasan biasanya ditulis secara singkat namun menggambarkan serta mendeskripsikan manfaat penelitian kepada pembaca.          
Tujuan pembahasan dibagi menjadi dua, tujuan fungsional dan tujuan individual. Tujuan fungsional lebih ditujukan kepada instansi yang terkena imbas dari hasil penelitian makalah yang Anda buat, yaitu manfaat penelitian Anda diharapkan mampu menjadi landasan mengambil kebijakan atau keputusan. Tujuan individual manfaatnya lebih kepada individu, yaitu menambah ilmu pengetahuan, pengenalan, serta pengalaman baru terhadap kajian yang belum diteliti sebelumnya.
Tujuan pembahasan juga memiliki manfaat penelitian kepada penulis, yaitu menambah kaidah wawasan penulis.
Tesis :
jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.